post image
KOMENTAR
International Monetary Fund (IMF) memuji pengelolaan makroekonomi Indonesia yang dinilai telah meningkatkan kredibilitas kebijakan dan ketahanan eksternal di Indonesia.

Peneliti Lingkar Studi Perjuangan (LSP), Gede Sandra menegaskan, pujian lembaga donor tersebut hanya gombal belaka. Karena selama melaksanakan kebijakan neoliberal semacam pencabutan subsidi energi, IMF pasti akan memuji pemerintahan suatu negara.

"Tentu tanpa mereka mempedulikan apakah kebijakan tersebut ternyata merugikan mayoritas rakyat di negara tersebut atau tidak," ucap Gede Sandra seperti yang dilansir Kantor Berita Politik RMOL (Kamis, 25/12).

Seperti diketahui, selain subsidi BBM, pemerintah Indonesia juga akan mencabut subsidi harga elpiji 3 kg dan subsidi harga listrik PLN untuk pengguna 1300 kWh. Selain itu juga pemerintah berencana mencabut subsidi untuk kereta api kelas ekonomi.

Gede menjelaskan, semua kebijakan tersebut nyata sekali memberatkan masyarakat Indonesia yang berpenghasilan menengah ke bawah, sehingga berpotensi meningkatkan jumlah masyarakat miskin.[hta/rmol]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa