Meski Partai Demokrat baru akan menggelar hajatan kongres bulan Maret 2015 mendatang, namun tampaknya siapa yang akan menjadi ketua umum sudah bisa ditebak. Susilo Bambang Yudhoyono hampir dipastikan akan melenggang ke kursi ketua umum tanpa ada pesaing kuat.
Hampir semua pengurus daerah partai berlambang mercy ini, sepakat mendukung pencolanan SBY. Kader-kader Demokrat sepertinya tidak ingin ada kader lain di luar SBY untuk memimpin Demokrat lima tahun mendatang.
Pengamat komunikasi politik, Ari Junaedi, melihat kehadiran SBY di Demokrat sama dan sebangun dengan sosok Megawati di PDI Perjuangan. Dua-duanya diperlukan untuk mengokohkan soliditas partai dan mempersiapkan kaderisasi agar turbulensi politik tidak menggoyahkan partai.
"Pasti SBY tidak akan rela Demokrat jatuh ke pihak yang tidak kompeten. Pengalaman Demokrat yang acak-ablak selama dikomandani Anas Urbaningrum tentu menjadi pembelajaran yang berharga bahgi SBY," kata Ari kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu, Senin, (22/12/2014).
Menurut pengajar Program Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) ini, SBY pun juga sadar bila saat ini Demokrat juga krisis kader-kader yang mumpuni. Sementara menyorong Ibas ke tampuk ketua umum juga tidak realistis karena masih hijaunya pengalaman Ibas di politik.
"Demikian juga mendorong Syarrif Hasan atau Marzukie Allie juga riskan karena potensi munculnya kasus di kemudian hari. Sama juga dengan membackup pencalonan Ani Yudhoyono juga buruk bagi citra keluarga Cikeas," beber Ari Junaedi, yang juga dosen di Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA