Tidak benar ada mafia dalam tubuh induk sepakbola nasional, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), yang ada justru mafia di dalam olahraga sepakbola.
"PSSI tidak ada mafia, yang ada mafia di sepak bola," kata anggota Exco PSSI, Dzamal Aziz dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (20/12).
Hal itu terbukti dari sejumlah pertandingan sepakbola yang ada di Indonesia. Di pertandingan tersebut terlihat jelas adanya pengaturan alias match fixing.
"Sport radar mengatakan dari 10 pertandingan yang ada di Indonesia, 7 terindikasi match fixing. Menit sekian ada begini," terang dia.
Karenanya, Dzamal mengimbau bagi masyarakat dan semua pihak untuk melaporkan apabila melihat terjadinya praktik mafia tersebut.
"Kita minta tolong berikan kepada kami. Ini kita (sedang) lakukan penyelidikan. Yang kelihatan langsung kita sikapi," tandasnya.
Sekedar mengingatkan, sepakbola Indonesia tercoreng setelah terkuaknya sepakbola gajah pada laga delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia PSS Sleman melawan PSIS Semarang.
Pada pertandingan tersebut terjadi lima gol bunuh diri. Atas pertandingan memalukan tersebut, Komisi Disiplin PSSI telah menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada kedua pelatih kesebelasan tak boleh berkecimpung dalam dunia sepak bola Rp 200 juta.
Selain itu, para ofisial tim, manager, dan para pemain juga dijatuhkan hukuman yang bervariasi sesuai tingkat kesalahan atau partisipasinya. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA