Pasca penggusuran warga yang bermukim di Jalan Timah Kelurahan Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area 25 November lalu, hingga kini warga masih dibayang-bayangi ketakutan. Pasalnya 250 jiwa harus tidur berpindah pindah tempat, seperti di mushola, emperan rumah warga yang tidak kena gusur dan tenda terpal yang selalu di bongkar pihak PT KAI tiap kali berdiri. Hal itu terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP), saat perwakilan warga Jalan Timah mendatangi gedung dewan dan di fasilitasi anggota DPRD Medan, Kamis (18/12/2014).
"Permintaan kami tak banyak pak, cuma bantu lah kami untuk membangun tenda penampungan sementara sambil menunggu solusi yang tepat pak," pinta Ahmad kepada Wakil Ketua DPRD Medan Burhanuddin Sitepu yang di dampingi anggota Komisi B, Irsal Fikri dan Wakil Ketua Komisi C, Godfried Effendi Lubis.
Menyahuti permintaan tersebut, Burhanuddin menyarankan warga agar mau menerima tawaran yang pernah di tawarkan Pemerintah Kota Medan untuk menempati Rumah Susun Sewa (Rusunawa) yang ada di Kecamatan Medan Amplas (dekat terminal Amplas).
"Saran kami, bapak dan ibu pindah lah ke Rusunawa yang ditawarkan Walikota. Karena disana kondisi cukup layak kok untuk ditempati," terang Burhanuddin.
Menjawab saran anggota dewan, warga kurang menerima saran yang diberikan. Pasalnya, hampir keseluruhan warga yang kena gusur mempunyai aktifitas tak jaub dari Jalan Timah.
"Bagaimana kami mau pindah ketempat yang di tawarkan pak Walikota pak. Anak-anak kami bersekolah di daerah sekitar. Kalau harus pindah, pasti ada biaya tambahan yang harus kami keluarkan lagi," keluh Ahmad.
Lantaran banyak permintaan warga dan suasana RDP sedikit gaduh karena belum menemukan titik terang, kemudian dewan berencana akan menggelar RDP lanjutan yang akan di jadwalkan pekan depan, meskipun selain tawaran relokasi ke Rusunawa dan uang ganti rugi Rp1,5 juta pernah di tawarkan kelapada warga.
"Minggu depan kami akan hadirkan pihak Dirjen Perhubungan, PT KAI, Pemko Medan dan pengembang pasar timah. Jadi biar bapak dan ibu tahu tujuan dari pembangunan jalur double track ini. Kami (dewan-red) hanya bisa memfasilitasi," pungkas Irsal.[rgu]
KOMENTAR ANDA