Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi hingga saat ini masih dikeluhkan terutama soal kualitas air yang menjadi produk utama mereka. Inilah yang mengemuka saat perusahaan plat merah milik Pemprov Sumut menghadiri pertemuan dengan Komisi C DPRD Medan, dalam rapat dengan pendapat terkait permasalahan saluran air PDAM Tirtanadi, di ruang rapat Komisi C DPRD Medan, Selasa (16/12/2014).
Namun, bukan jawaban yang bisa memuaskan anggota DPRD Medan. Kepala Divisi Operasional Medan I PDAM Tirtanadi, Zulkifli Lubis malah melontarkan pernyataan kalau PDAM Tirtanadi butuh anggaran Rp2,4 triliun jika ingin bisa melayani operasional Kota Medan.
Diungkapkannya, anggaran tersebut nantinya bisa digunakan untuk membangun reservoir-reservoir guna mensuplay debit air kepada masyarakat.
"Jadi dengan anggaran yang ada nantinya kita akan membangun reservoir-reservoir," ungkapnya seraya mengatakan bahwa PDAM Tirtanadi butuh investasi besar-besaran.
Dijelaskannya, untuk memenuhi pelanggan di Kota Medan dengan baik PDAM Tirtanadi butuh kapasitas air yang sangat baik.
"Kapasitas yang kita butuhkan jika ingin melayani masyarakat dengan baik adalah sekitar 3000 hingga 5000 liter/detik," sambungnya.
Saat ini katanya, PDAM Tirtanadi di Kota Medan memiliki 410 ribu pelanggan itu tercampur dengan konsumen yang berada di perbatasan Medan Deliserdang seperti daerah Cemara, Delitua dan Denai.
"Jadi kalau diperkirakan di Deliserdang ada sekitar 40 ribu pelanggan, kalau diperkirakan pelanggan di Kota Medan sekitar 310 ribu pelanggan," jelasnya.
Dalam rapat tersebut, anggota DPRD Medan dari Fraksi PKS Rajuddin Sagala memprotes buruknya air Tirtanadi, ia membawa sampel air lumpur Tirtanadi di kemasan air Mineral satu liter yang berasal dari kawasan karang berombak Helvetia.
Protes serupa juga disampaikan anggota DPRD Medan Herry Zulkarnain Hutajulu, yang mengaku kalau air PDAM Tirtanadi di rumahnya berlumpur dan mengakibatkan gatal-gatal. “Jadi kalau pelayanannya tak baik bagusnya warga tak usah membayar, PDAM Tirtanadi harusnya profesional jangan enaknya sendiri,” kesalnya.
Terkait protes ini, Zulkifli Lubis mengatakan kalau kotornya air PDAM Tirtanadi diakibatkan oleh sendimentasi kotoran di pipa saluran air.
"Jadi kami memiliki dua juta Kilo Meter saluran pipa dan ada 10 kebocoran tiap hari," paparnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA