Keberadaan organisasi Negara Islam Irak dan Rusiah (ISIS) terdeteksi tumbuh dan berkembang di Poso, Sulawesi Tengah.
Menurut Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Purdjianto, intelijen Indonesia berhasil melacak perkembangan ISIS yang telah melakukan perekrutan di Poso.
"Poso ini kan sudah banyak WNI maupun asing yang masuk di sana. Pak Presiden sudah meminta untuk diantisipasi agar tidak menggangu pembangunan di sana," kata Tedjo seperti yang dilansir Antaranews, Selasa (16/12).
Disampaikan Tedjo, Kemenko Polhukam akan langsung berkoordinasi dengan Imigrasi guna mengawasi pergerakan dari dan ke luar Indonesia.
Laporan dari intelijen ini pun, lanjut Tedjo sudah direspons Presiden Jokowi yang langsung meminta seluruh pihak terkait untuk mengambil langkah-langkah agar tidak terus berkembang dan mengganggu keamanan.
Sebelumnya pada 13 September 2014, Densus 88 telah menangkap tujuh orang yang diduga terkait ISIS di Poso, Sulawesi Tengah. Empat orang diantaranya warga negara Turki.
Jejak ISIS di Poso bermula saat Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah pada Agustus 2014 mencium pergerakan kelompok teroris pimpinan Santoso Abu Wardah. Mereka mengidentifikasi kelompok Santoso ini melakukan pergerakan mirip ISIS.
Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Ari Dono Sumanto bahkan menduga kelompok Santoso bersama simpatisannya sudah masuk ISIS. Ini terlihat dari temuan ada sekelompok orang yang mengibarkan bendera ISIS. [hta/ant]
KOMENTAR ANDA