Keberadaan pasar murah memang sangat dibutuhkan masyarakat. Apalagi di saat kondisi seperti ini, dimana semua harga bahan pokok merangkak naik, akibat naiknya harga Bahan Bakar Minyak. Menurut sebahagian masyarakat Kota Medan, keberadaan pasar murah ini tidak memberikan arti apa-apa. Pasalnya ukuran yang ada pada salah satu bahan pokok yang di pajang tidak sesuai timbangan yang sebenarnya.
"Wajar aja murah. Karena timbangannya dibawah ketentuan. Contohnya gula, tepung dan beras," ungkap Arifin Siregar warga Kec.Medan Marelan, menyikapi pasar murah yang digelar Pemko Medan hari ini, Senin (15/12).
Hal senada juga dikatakan warga Kec. Medan Perjuangan. Meskipun harga yang ditawarkan Pemko Medan di pasar murah hanya turun sedikit dari harga pasaran, namun warga lebih memilih membeli di pasar tradisional. Selain hemat waktu, selesih harganya pun dianggap kurang menarik.
"Kalau saja harganya jauh dibawah harga pasaran, mungkin pengunjungnya banyak. Sementara realitasnya tidak, hanya berbeda sedikit. Jadi masyarakat merasa dirugikan dari sisi waktu dan biaya tambahan menuju lokasi pasar murah," timpalnya.
Sebelumnya, guna menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2014, Pemko Medan menggelar pasar murah di 21 Kecamatan dan tersebar di 50 titik. Dengan digelarnya pasar murah ini, besar harapan beban masyarakat dapat berkurang, terkhusus bagi umat Kristiani yang akan melaksanakan hari besarnya. [hta]
KOMENTAR ANDA