post image
KOMENTAR
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mengungkapkan bahwa anggota Polri kerap menjadi aktor pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Utamanya yang menyangkut konflik sumber daya alam (SDA), anggota kepolisian paling banyak terlibat kekerasan di sepanjang tahun 2014 ini.

"Polri sebagai aktor yang dominan dalam pelanggaran HAM, kaitannya dengan kasus-kasus SDA," kata Wakil Koordinator Kontras Chrisbiantoro dalam jumpa pers catatan akhir tahun bertajuk 'HAM Hari Ini Siapa yang Akan Bertanggung Jawab' di Cheese Cake Factory, Cikini, Jakarta (Minggu, 14/12).

Dia menjelaskan, persoalan SDA lebih banyak pada sektor pertanahan atau agraria. Tercatat 77 kasus sepanjang 2014 di mana Polri menjadi aktor yang represif terhadap rakyat karena berpihak kepada pemodal serta penguasa.

"Ada 77 kasus konflik agraria seperti di pabrik semen di Rembang baru-baru ini. Di  Karawang, polisi hadir dan berpihak kepada pemerintah dan investor. Selalu pendekatannya kekerasan dan intimidasi kepada masyarakat lokal yang memilki hubungan erat dengan tanah," beber Chris.

Selain itu, sepanjang tahun politik ini, juga tercatat 108 kasus penyiksaan yang dilakukan anggota kepolisian kepada masyarakat dalam berbagai kasus.

"Angka penyiksaan ada 108 sepanjang 2014. Bentuk-bentuknya seperti memukul, menyetrum, menembak, menelanjangi dan lain-lain," demikian Chris.[hta/rmol]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas