Adagium Lord Acton bahwa kekuasaan cenderung korup masih berlaku, dan karenanya gerakan mahasiswa harus tetap berdiri bersama rakyat.
Mahasiswa harus menjadi kekuatan penyeimbang dan karenanya jangan sampai terlena pada kekuasaan.
Gerakan mahasiswa bukan partisan, tapi berpihak pada rakyat. Melawan sistem yang membuat rakyat menjadi miskin.
Demikian disampaikan anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, saat berbicara pada Dies Natalis Ikatan Mahasiswa Ilmu Politik (Imadip) Universitas Sumatera Utara (USU) di Medan, Sabtu pagi (13/12).
Mahasiswa harus jadi penyeimbang, jangan terlena. Karena kekuasaan cenderung menindas dan korup. Mahasiswa harus tetap bersama rakyat,” kata Masinton.
"Pemerintah tetap perlu dikritik,” sambungnya.
Menurut Masinton, mahasiswa perlu mengapresiasi kebijakan pemerintah yang baik. Tetapi, bila ada kebijakan yang tidak baik, mahasiswa perlu tetap mengingatkan dan mengkritik.
Selain Masinton, pembicara lain dalam diskusi mengenai refleksi gerakan mahasiswa itu adalah dosen Fisip USU Dadang Darmawan dan Pimred Kantor Berita Politik RMOL Teguh Santosa.
Menurut Masinton saat ini gerakan mahasiswa menghadapi tiga isu besar. Pertama, korupsi. Kedua, eksploitasi kekayaan alam yang tidak diperuntukkan bagi rakyat Indonesia. Ketiga, fundamentalisme pasar yang menciptakan kesenjangan ekonomi serta fundamentalisme agama dan suku. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA