post image
KOMENTAR
Tiga hari sudah polisi dan Dinas Bina Marga Kota Medan menggali lantai rumah Syamsul Anwar, tersangka penganiayaan terhadap pembantu rumah tangga (PRT) di Jalan Beo simpang Jalan Angsa.

Namun, mereka tidak menemukan jasad korban baru seperti yang diduga selama ini. Sejak membongkar lantai  pada Senin (8/12/2014), petugas tidak juga menemukan mayat atau kerangka dirumah tersebut.  Padahal mereka setidaknya sudah menggali  lubang di 5 titik di lantai rumah itu. Untuk melakukan penggalian ini, petugas bahkan mendatangkan mesin pemecah batu dan penyedot lumpur.

Sejauh ini petugas hanya menemukan celana dalam, selendang dan benda kecil yang disebut mirip tulang. "Yang ditemukan pertama adalah pakaian dalam, yang kedua benda putih dengan ukuran 10 x  2 Cm, yang ketiga selendang biru berukuran 1,5 x 20 Cm," jelas Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta Karokaro kepada wartawan, Rabu (10/12/2014) sore.

Benda putih berukuran 10 x 2 Cm itu sudah dikirimkan ke tim  Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Sumut. Mereka pun memastikan itu bukan bagian tubuh ataupun tulang.

"Sehingga itu bukan seperti yang diperkirakan semula," sambungnya.

Ia belum memastikan apakah penggalian akan dihentikan. Dia hanya menyatakan mereka akan menghentikannya jika penggalian dinilai sudah maksimal.

Saat ini polisi  fokus melakukan penyidikan terhadap ketujuh tersangka. Mereka sudah memegang sejumlah alat bukti seperti alat pukul berupa  centong besi, rekaman CCTV, mobil, dan hasil visum dari jasad Hermin R, korban penganiayaan yang ditemukan di Barus Jahe, Karo

"Jika berkas penyidikan sudah lengkap, polisi segera melimpahkan berkasnya untuk diproses lebih lanjut dan disidangkan," katanya.

Ia juga menghimbau agar keluarga segera melapor ke polisi jika  kehilangan kerabatnya. "Termasuk juga jika ada PRT yang belum dibayar haknya, laporkan ke polisi," sebutnya.

Seperti diberitakan, polisi mulai membongkar bagian lantai rumah Syamsul Anwar Senin (8/10/2014) sore. Tindakan itu dilakukan untuk memastikan informasi mengenai adanya korban tewas lain yang dikuburkan di lokasi itu.

Pembongkaran lantai rumah Syamsul ini dilakukan setelah mendapat informasi dari seorang saksi yang mengaku pernah mendengar adanya penguburan warga di lantai rumah. Informasi itu muncul setelah polisi  mengungkap  penganiayaan terhadap PRT  menyusul  penggerebekan rumah  penyalur tenaga kerja CV Maju Jaya di Jalan Beo simpang Jalan Angsa, kawasan Madong Lubis, Kamis (27/11/2014) sore.

 Dari rumah milik Syamsul Anwar itu diselamatkan tiga PRT perempuooan, yaitu Endang Murdaningsih (55) asal Madura, Anis Rahayu (25) asal Malang, dan Rukmiani (43) asal Demak.

Kondisi ketiga perempuan itu memprihatinkan. Mereka  mengaku kerap dianiaya. Di antara korban mengaku tidak digaji selama bertahun-tahun bekerja di sejumlah lokasi.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel