post image
KOMENTAR
Kehadiran organisasi Ikatan Sarjana Melayu Indonesia (ISMI) diharapkan dapat membantu melahirkan sarjana-sarjana baru yang nantinya mampu memajukan Puak Melayu. Di samping itu juga bisa memberikan masukan maupun pemikiran bagi Pemko Medan dalam rangka membangun dan memajukan Kota Medan. Walikota Medan Dzulmi Eldin menyampaikan hal ini ketika menerima audiensi Pengurus Daerah (PD) ISMI Kota Medan yang baru terpilih periode 2014-2019 di Balai Kota Medan, Selasa (9/12/2014).

"Saya berharap PD ISMI Kota Medan tidak hanya melahirkan sarjana-sarjana saja, tetapi berupaya bagaimana sarjana yang dihasilkan itu mampu membuka lapangan kerja baru. Artinya, sarjana yang dihasilkan nanti tidak lagi berupaya mencari kerja tetapi justru mampu membuka lapangan kerja baru," katanya.

Untuk mewujudkan hal itu, Eldin ingin kepengurusan PD ISMI Kota Medan di bawah kepemimpinan Drs H.M Syafii MSi mampu membuat program kerja yang mampu membentuk sarjana siap pakai.  Soalnya Kota Medan saat ini membutuhkan sarjana-sarjana yang siap pakai, terutama dalam menciptakan lapangan kerja baru.

Selain itu  Walikota ingin kehadiran PD ISMI Kota Medan harus bisa memberi 'warna' bagi Kota Medan. Dengan begitu kehadirannya dinilai memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama Puak Melayu. Untuk itulah dalam menjalankan roda organisasi, para pengurus  harus lebih banyak membuat tindakan nyata bagi masyarakat.

Ketua PD ISMI Kota Medan, Drs H.M Syafii MSi menjelaskan, tujuan kedatangan mereka untuk mengundang Walikota menghadiri acara pelantikan yang akan diadakan di Hotel Madani, Rabu besok (10/12/2014). Direncanakan, pelantikan ini akan turut dihadiri seluruh tokoh-tokoh Melayu, termasuk 5 kesulatanan yang ada. Selain itu pimpinan SKPD baik tingkat provinsi Sumatera Utara dan Kota Medan juga akan menghadirinya.

"Malam harinya sebelum acara pelantikan dimulai, kita juga akan memberikan beasiswa untuk anak-anak Melayu. Apa yang kita lakukan ini sebagai wujud  kepedulian membantu Walikota dalam rangka mengentaskan kemiskinan," jelas Syafii'i.[rgu]

FOSAD Nilai Sejumlah Buku Kurikulum Sastra Tak pantas Dibaca Siswa Sekolah

Sebelumnya

Cagar Budaya Berupa Bangunan Jadi Andalan Pariwisata Kota Medan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Budaya