post image
KOMENTAR
Pembangunan pusat perbelanjaan Center Poin di Jalan Jawa, Medan yang terus terjadi dan disertai dengan berlangsungnya operasional pusat perbelanjaan tersebut disebut sebagai bentuk hegemoni kaum kapitalis di Kota Medan.

Hal ini disampaikan oleh Mahasiswa UMSU, Julfendri Manihuruk dalam diskusi Publik "Polemik Center Poin" yang digelar oleh Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumut, di Hotel Madani, Medan, Selasa (9/12/2014).

"Center poin ini hanya melambangkan hegemoni kapitalis di Medan, sebab pusat perbelanjaan ini sangat tidak menyentuh kalangan masyarakat secara menyeluruh di Kota Medan," katanya.

Kalangan mahasiswa menurut Julfendri sangat menyayangkan berlanjutnya pembangunan dan operasional di Center Poin tersebut. Sebab, seluruhnya berlangsung dibawah berbagai bentuk pelanggaran hukum dan legalitas yang ada.

"Ini akan jadi preseden buruk bagi kalangan muda, karena modal yang ada ternyata bisa mengalahkan aturan hukum kita. Kami tidak tau seperti apa Indonesia ini jika kondisi yang sama terus berlangsung," ungkapnya.

Sebelumnya, Anggota DPRD Medan, Godfried Lubis mengatakan, kegiatan di Center Poin seluruhnya harus dihentikan karena izinnya sama sekali tidak ada.

"Kami tidak mau gairah perekonomian dibangun diatas pelanggaran hukum," ujarnya.[rgu]

Menghilangnya Karakter Kebangsaan pada Generasi Z

Sebelumnya

Hilangnya Jati Diri Seorang Siswa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Opini