Shamila (40) pemilik rumah berlantai dua di Jalan Denai, Kecamatan Medan Denai akhirnyaresmi menjadi tersangka setelah pembantu rumahnya SD (15) tahun nekat melompat keluar setelah tak mendapatkan ijinnya pulang.
Ditemui MedanBagus.Com, Sabtu (6/12), perempuan ini mengaku memang kesal dengan tingkah pembantunya yang keempat itu. Meski begitu, Shamila mengaku tidak melakukan tindakan kekerasan kepada SD.
"Tidak ada saya lakukan kekerasan. Saya memang sudah kesal sama dia. Lihatlah masa sebagai pembantu tidak pernah mencuci pakaian saya, apalagi memandikan maupun mencebokkan anakku. Pandainya hanya nyapu dan negepel," ujar tersangka, Sabtu (6/12) sore.
Tak hanya itu, Shamila juga merasa dibohongi dengan pembantunya tersebut. "Katanya orang Melayu, tapi masa suaranya besar kayak gitu kalau ngomong. Katanya Islam, tapi tak pernah saya lihat dia sholat dan saat saya tanya memang tidak pernah diajarkan dari kecil oleh orang tuanya," ungkapnya.
Tak sampai di situ, Shamila juga mengaku pembantunya tersebut kerap tidur pukul 22.00 malam dan bangun pada pukul 06.00 pagi.
"Itupun saya yang bangunkan lalu saya suruh cuci muka dan masak. Tak hanya itu, dia juga sering tidur jam 1 siang dan bangun sore. Pernah saya katakan sama dia, jika tidak kita gantian saja," ungkapnya.
Melihat tingkah pemalas pembantunya itu, tersangka sempat membelikan tiket untuk memulangkan pembantunya ke kampung halamannya. "Sudah saya suruh teman untuk beli tiket dan memulangkan dia, tapi dia tidak mau," jelasnya.
Shamila mengaku, pembantunya itu dikenalkan oleh Aina Syafiitri (43) warga asal Batubara yang merupakan saudara jauh dari nenek korban. "Ibu Aina itu yang membawa SD itu kepada saya. Saya kasih juga untuk ongkos datang kemari," katanya. [hta]
KOMENTAR ANDA