Status seseorang sebagai penderita HIV positif memang belum dapat diterima masyarakat. Pasalnya masih banyak masyarakat kita yang belum paham pola penyebaran virus yang belum ada obatnya itu, bahkan terkesan menjauhi jika mendapati orang dengan status HIV positif. Pernyataan itu dikatakan Konselor (orang yang bertugas sebagai konseling) Yayasan Galatea Medan, Nanang Ardiansyah Lubis. Menurutnya, meskipun setiap 1 Desember masyarakat dunia selalu memperingati hari AIDS sedunia, namun ada saja penambahan penderita HIV khususnya di Indonesia.
"Kalau di Kota Medan sekitar delapan tahun lalu, penyebaran virus ini merebak dikalangan pecandu narkoba suntik (penasun). Tapi sekarang ini penyebaran dari kalangan penasun sudah jauh berkurang, dari seribuan orang hingga kini hanya 270 orang," ungkapnya kepada medanbagus.com, Sabtu (6/12/2014).
Lebih lanjut Nanang menambahkan, pengurangan penyebaran dikalangan penasun ini dikarenakan intensitas sosialisasi penyebaran virus tersebut terus disebarkan pada kalangan penasun. Disamping itu, Yayasan Galatea Medan terus mendampingi para penasun untuk mendapatkan informasi hingga layanan kesehatan baik yang sudah open status (HIV positif) maupun yang masih dalam tahap Voluntary Conseling Testing (VCT) atau tes suka rela.
"Yang masih belum terdeteksi itu melalui seks. Karena banyak diantara pengguna layanan seks enggan untuk mengakui prilaku beresikonya kepada lembaga-lembaga yang konsern menangani penyebaran virus ini," pungkasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA