Andi Sinulingga, Jurubicara Poros Muda Golkar, yang ikut dipecat Munas Bali memastikan bahwa ia tetap kader Golkar. Apalagi ia, yang dulu merupakan aktivis mahasiswa, bersama teman-teman yang lain, masuk Golkar dengan upacara selamat datang oleh Akbar Tanjung.
"Kami-kami sudah berbuat tidak sedikit buat Golkar, dan ARB tidak bisa mencabut keanggotaan kami, apa lagi tanpa alasan yang bisa dipertanggungjawabkan," kata Andi kepada RMOL beberapa saat lalu, Jumat, (5/12/2014).
"Baru berkuasa di partai saja, orang yang berbeda dicopot keanggotaannya. Bagaimana kalau jadi penguasa negara, yang berbeda dengan Ical bisa-bisa dia cabut kewarganegaraannya," sambung Andi.
Andi menilai justru kader yang harus dipecat dari keanggotaan itu seharusnya kader-kader yang sudah jelas-jelas melakukan perbuatan tercela. Atau kader-kader yang tidak loyal dan tidak punya dedikasi yang tinggi kepada kepentingan partai.
"Yang seharusnya dipecat juga adalah mereka-mereka yang sudah jelas korupsi, merusak sendi-sendi kehidupan bangsa dan negara, juga mencoreng citra Partai Golkar," demikian Andi.
Munas IX Partai Golkar di Bali memecat 17 kader dari kepengurusan dan kader. Mereka dinilai melanggar AD/ART partai. Mereka adalah: Ace Hasan Syadzily, Lamhot Sinaga, Melchias Markus Mekeng, Andi Sinulingga, Djasri Marin, Laurens Siburian, Zainuddin Amali, Juslin Nasution, Leo Nababan, Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Yorrys Raweyai, Ibnu Munzier, Ricky Rahmadi, Agun Gunandjar, Agus Gumiwang dan Nusron Wahid.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA