Serikat Pekerja Nasional (SPN) tengah melakukan berbagai persiapan untuk aksi mogok nasional buruh se-Indonesia yang akan digelar pada 10-11 Desember mendatang.
Demikian disampaikan Ketua Umum DPP SPN, Iwan Kusmawan, melalui keterangan pers tertulis kepada wartawan, Kamis (4/12). Iwan mengklaim pihaknya terus melakukan konsolidasi ke berbagai daerah. Salah satunyake pusat industri Kabupaten Serang, Banten.
"Kami ingin dalam aksi besar ini para pekerja atau buruh benar-benar masif dan terkoordinir," kata Iwan.
Dia menerangkan, mogok nasional adalah respon tegas buruh atas kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Buruh menyesalkan kenaikan harga BBM yang diikuti kenaikan harga bahan-bahan pokok, tidak diikuti peningkatan daya beli atau upah minimum regional.
Sejauh ini, upah minimum yang diputuskan pemerintah di seluruh Indonesia sangat timpang dengan melambungnya harga-harga akibat lonjakan harga BBM yang mencapai 30,77 persen. Sementara, harga minyak dunia sedang mengalami penurunan yang signifikan.
"Kami tetap mendesak pemerintah kabupaten/kota dan provinsi untuk melakukan revisi upah minimum dengan menaikkan minimal 20 persen. Kami sekarang minta naik 30 persen karena sudah mempertimbangkan kenaikan BBM,tetapi pemerintah tidak peka terhadap tuntutan," jelas Iwan
Iwan juga mengatakan, jika pemerintah mau objektif, pemerintah harus melakukan survei ulang upah buruh setelah kenaikan harga BBM.
"Saya sangat yakin semua barang-barang naik, apalagi bahan-bahan pokok," tegas Iwan.
Aksi besar jelang mogok nasional buruh Indonesia akan fokus di Bundaran HI dan Istana Negara Jakarta yang melibatkan massa buruh dari tiga provinsi yakni Banten, DKI dan Jawa Barat, termasuk wilayah Bekasi, Karawang, Bogor dan Depok.
"Diperkirakan seratus ribu orang akan memenuhi DKI Jakarta," beber Iwan. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA