Pasca soft opening Rumah Sakit Pendidikan USU pagi tadi, Direktur Utama RS USU, Prof.dr.Chairul Yoel, Sp.A(K) menyebutkan bahwa rumah sakit yang di pimpinnya ini akan memfokuskan pengobatan pada penyakit dalam seperti ginjal, penyakit kronis, trauma pasca kecelakaan dan luka bakar.
"Dalam waktu dekat ini kami akan membangun Akademik Center. Saat ini kerjasama kita baru RS Adam Malik. Berikutnya RS Pirngadi dan RS Haji Medan. Kedepannya kita akan melibatkan seluruh rumah sakit yang ada di Sumut. Sehingga sinergitas yang dibangun ini dapat melihat unggulan apa yang di rumah sakit tersebut dan kita dapat mengsingkronkannya (menghubungkan)," ungkapnya kepada medanbagus.com, Kamis (4/12/2014).
Sementara untuk managemen pengelolaan secara global, sambung Chairul, pihaknya masih dibawah payung Universitas Sumatera Utara dalam pengambilan kebijakan. Namun untuk pengelolaan secara internal, Rumah Sakit Pendidikan USU punya managemen sendiri.
"Untuk biaya ini semua, saya tidak tahu pasti angkanya berapa. Yang jelas pengadaan fisik dan peralatan menghabiskan anggaran Rp550 milliar yang bersumber dari APBN sekitar Rp250 milliar dan Islamic Deplovmen Bank sebesar Rp300 milliar. Kerena semua alat kesehatan tidak ada yang murah. Dan itu belum semua peralatan yang kita miliki. Kedepannya kami akan mencoba menganggarkan kembali tahun depan," pungkasnya.
Melihat masih banyaknya kekurangan peralatan, Wakil Gubernur Sumut Tengku Ery Nuradi yang juga turut hadir pada ada soft opening tersebut mengaku akan mencoba membantu dengan menggunakan dana dari APBD.
"Berapa nominal yang akan di kucurkan ke rumah sakit USU ini, nanti kami akan coba bicarakan ditingkat unsur pemerintahan. Karena semua itu harus melalui prosedur yang berlaku di Pemerintahan Provinsi Sumut," terang Ery.[rgu]
KOMENTAR ANDA