post image
KOMENTAR
Wakil Gubernur Sumut Tengku Ery Nuradi mengaku optimis atas keberadaan Rumah Sakit USU. Pasalnya hampir sebahagian warga Sumut yang memiliki dana lebih pergi berobat ke luar negeri, lantaran minimnya fasilitas dan pelayanan di rumah sakit daerah.
Menurut Ery, keengganan warga untuk berobat di rumah sakit daerah juga dipicu tingginya biaya perobatan, namun tidak didukung dengan infrastruktur yang ada. Untuk itu dirinya berharap dengan adanya rumah sakit pendidikan pertama di Sumbagut ini, mampu mengurangi tingkat konsumtif masyarakat Sumut untuk pergi berobat keluar negeri.

"Selain biaya perobatan di Sumut mahal, letak geografis juga mempengaruhi masyarakat Sumut untuk pergi ke luar negeri. Hal itu lah yang harus kita cegah, dengan cara meningkatkan pelayanan serta fasilitas penunjang rumah sakit ini," ungkap Ery di sela-sela soft opening Rumah Sakit Pendidikan USU, Kamis (4/12).

"Mudah-mudahan, dengan adanya rumah sakit pendidikan ini, mampu mencetak para dokter baik medis maupun yang lainnya lebih berkualitas lagi dan dapat dibanggakan bagi rakayat Sumut," pungkasnya.

Sementara itu ditempat yg sama, Direktur Utama RS USU, Prof.dr.Chairul Yoel, Sp.A(K) menjelaskan, awal tahun 2003 lalu, keberadaan rumah sakit ini hanyalah untuk wadah pusat belajar diagnostik penyakit dalam bagi para calon dokter lulusan USU. Namun dikarenakan kondisi rumah sakit yang ada di Sumut penuh dengan pasien, sehingga kesempatan belajar mahasiswa kedokteran akan semakin sempit. Untuk itu lah diperlukannya wadah yang bisa menampung mereka untuk menciptakan SDM yang hadal di bidang kesehatan.

"Dalam pelayanan nantinya, rumah sakit ini tidak mengandalkan coas (asisten dokter-red) melainkan tenaga profesional. Namun jika dalam masa proses pembelajaran bagi peserta didik, para coas akan dilibatkan dan dokter maupun dosen mereka terus mendampingi," pungkasnya. [hta]

Inovasi Pemutus Rantai Penularan Tuberculosis Paru Melalui Wadah Berisi Lisol Terintergrasi Startegi Derectly Observed Treatment Shourtcourse (DOTS)

Sebelumnya

Cegah Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Kesehatan