post image
KOMENTAR
Rumah milik Samsul Anwar dan Radika, pasangan suami istri tersangka penganiaya PRT, yang terletak di Jalan Beo, Medan Timur hingga saat ini masih ramai didatangi warga. Mereka terlihat penasaran dan berusaha untuk mengintip suasana didalam rumah bernomor 17 tersebut.

Beberapa orang warga mengaku, mereka datang karena mencuat isu akan adanya pembongkaran keramik pada rumah mewah tersebut karena diduga dijadikan kuburan para PRT yang tewas dianiaya.

"Dulu mereka emang pernah memperbaiki keramik, padahal keramiknya masih bagus. Makanya sekarang jadi curiga," kata Irfan salah seorang warga, Selasa (2/12/2014).

Pantauan dilokasi, rumah tersebut masih dipasangi garis polisi. Pada bagian halaman rumah tersebut terparkir beberapa sepeda motor. Isu pembongkaran itu sendiri tidak terbukti karena polisi tidak kunjung melakukannya.

Meski demikian, secara bergantian warga terus berdatangan sembari mempertanyakan hal yang sama. Kondisi seperti ini menurut Irfan sudah terjadi sejak malam tadi.

"Dari tadi malam rame disini," ungkapnya.

Diketahui Samsul bersama istrinya Radika, anaknya M. Tariq, Jakir, kemudian sopir Fery serta dua pekerja lainnya yakni Kiki Andika dan Bahri ditangkap polisi karena menganiaya tiga pembantunya. Dalam pengembangan kasus diketahui satu pembantu atas nama Cici asal Bekasi tewas setelah kepalanya dibenamkan ke bak air dan mayatnya dibuang pelaku ke Kabupaten Karo. Belakangan ditemukan lagi mayat atas nama Yanti asal Jakarta yang diduga juga korban penganiayaan keluarga Syamsul. Mayatnya ditemukan di pinggir Sungai Deli di Medan Deli. Polisi masih menyelidiki identitas Yanti sebelum memastikan itu juga korban penganiayaan para pelaku.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel