Tanda-tanda pemilihan ketua umum Golkar secara aklamasi dalam Munas IX di Bali semakin terlihat. Dukungan untuk Aburizal Bakrie semakin menguat. Tata terbit persidangan dan ketua sidang juga menguntungkan Ical, sapaan Aburizal.
Pagi tadi, Munas sudah mengesahkan tata tertib dan pimpinan sidang. Hasilnya, Ketua Steering Committee (SC) Munas, Nurdin Halid terpilih sebagai ketua sidang. Sementara, empat wakilnya berasal dari daerah. Nah, Nurdin Halid ini dikenal sebagai orang dekat Ical. Dia juga yang meminpin Rapimnas Golkar di Yogyakarta, yang memutuskan Munas dipercepat.
Dari sisi tatib, juga terlihat menguntungkan Ical. Pasal 22 ayat (4) tata tertib Munas Golkar berbunyi: "Masing-masing unsur peserta yang memiliki hak suara hanya dapat mencalonkan seorang bakal calon ketua umum dengan menyampaikan secara tertulis pernyataan mencalonkan dan memilih pada saat penyampaian pandangan umum." Tatib ini seakan mengunci DPD-DPD untuk mengusulkan Ical.
Di luar ruangan sidang, beberapa kader DPD juga berteriak-teriak mengelukan nama Ical. "Hidup ARB. Aklamasi," teriaknya.
Mengenai peluang besar aklamasi ini, Ketua Wantim Golkar Akbar Tanjung menyatakan, bisa saja. "Bisa terjadi kalau nggak ada calon," ucapnya.
Menurut Akbar, syarat untuk mencalonkan diri dalam munas adalah mendapat dukungan minimall 30 dari pemilik suara. Dukungan itu dibuktikan dari surat pernyataan. "Jadi, kalau misalnya nggak ada calon lagi, akhirnya cuma ada satu, ya aklamasi," tandasnya.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA