Politisi PDIP: Jamin Gintings Model Pemuda Indonesia yang Konkret Bekerja

Generasi muda hari ini harus termotivasi dengan apa yang telah dilakukan para pejuang. Nilai-nilai cinta dan pengorbanan untuk tanah air yang kini mulai tergerus harus kembali dinyalakan. Salah satunya adalah dengan mengaktifkan kepekaan terhadap situasi dan kondisi paling tidak di sekitar lingkungan hidupnya.

"Pemuda hari ini tidak bisa lagi bersantai dan berleha-leha. Apa yang dilakukan para founding father mestinya bisa menjadi inspirasi dan sinyal bagi kepekaan terhadap paling tidak di lingkungannya," ujar politisi PDIP Topan Agung Ginting di sela-sela acara syukuran penganugerahan gelar pahlawan nasional terhadap Letjen Jamin Gintings di Ball Room, Hotel JW Marriot, Sabtu (29/11).

Topan melanjutkan, apa yang telah dilakukan orang-orang seperti Jamin Gintings mestinya bisa menjadi motivasi dan membangkitkan gairah pemuda dalam mewujudkan kecintaan pada negeri.

"Jamin Gintings adalah contoh pemuda di masanya yang berbuat konkret dan nyata untuk Indonesia. Dia (Jamin Gintings) tidak hanya memberikan perhatiannya tapi juga melakukan dan bekerja untuk Indonesia. Jamin Gintings tidak pernah berpikir untuk menjadi pahlawan nasional, dia hanya melaksanakan pengabdiannya. Ituharus menjadi catatan sekaligus peringatan pemuda hari ini," lanjut dia.

Sementara itu, dalam acara yang dihadiri Wakil Gubernur Sumut  Tengku Erry Nuradi, Irjen Pol Sadar Sebayang, Cosmas Batubara serta sejumlah veteran yang pernah berjuangbersama Jamin Gintings, janda Letjen Jamin Gintings, Likas beru Tarigan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada negara atas penganugerahan gelar pahlawan nasional.

Dalam suasana yang diliputi haru itu, perempuan berusia 90 tahun itu secara khusus menyampaikan terima kasihnya kepada Presiden Joko Widodo yang telah menganugerahi Letjen Jamin Ginting gelar pahlawan nasional pada 7 November lalu.

Di dalam pidato singkatnya itu pula, Likas menyatakan bahwa almarhum suaminya bukan saja pahlawan Karo tapi juga pahlawan Sumatera Utara.

"Dia bukan pejuang Tanah Karo saja tetapi Sumatera Utara. Dan kami juga pernah menggantikan ayah Tengku Erry di Pematang Siantar," ujar Likas dengan suara bergetar. [hta]