Tak mau dipandang sebelah mata, tiga konfederasi besar buruh se Indonesia yakni Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), bersama elemen buruh lainnya mengancam akan melakukan aksi besar-besaran dan mogok nasional menuntut revisi UMP/UMK di beberapa daerah dan tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Menurut Presiden KSBSI Mudhofir, aksi mogok nasional akan digelar serentak seluruh Indonesia pada tanggal 10 dan 11 Desember 2014 yang akan melumpuhkan lokasi strategis nasional.
"Aksi akan dilakukan di 20 Provinsi, 150 Kota/Kabupaten dengan jumlah sekitar 5 juta buruh," tegas Mudhofir.
Hal itu mengemuka dalam konferensi pers gabungan buruh dengan agenda "Tolak kenaikan harga BBM, Upah Layak, dan persiapan Mogok Nasional 5 Juta buruh" di Gedung Joeang 45 Menteng, Jakarta (Kamis, 27/11).
Turut hadir para tokoh buruh lainnya Presiden KSPI Said Iqbal, Presiden KSPSI Andi Gani, SPN Iwan Gusmawan, Ketua SBTPI Ilhamsyah, dan lain sebagainya.
Lebih lanjut Mudhofir mengemukakan bahwa aksi mogok nasional tidak hanya dilakukan tiga konfederasi buruh dan elemen buruh lainnya, namun juga akan diperluas kembali ke jaringan lainnya dengan pergerakan mahasiswa, LSM agar bersama-sama bergerak mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia khususnya buruh.
"Kebersamaan ini perlu di perluas lagi, bukan hanya tiga konfederasi saja. Baju boleh beda tapi isu perburuhan harus bersatu dan kerjasama bersama kritisi pemerintahan Jokowi-JK," ujarnya.
Lebih jauh, Mudhofir mengaku saat ini pengaruh pengusaha hitam terlihat semakin kuat, termasuk represifnya aparat Kepolisian yang menjadikan simbol bahwa aparat pro terhadap pengusaha hitam. Pihaknya merasa khawatir akan kembali pada rezim orba.
"Inilah alasan kita bersatu bersama. Tak hanya buruh melakukan mogok, tapi mahasiswa juga gelar aksi mogok dikampus-kampus. Kita akan road show di basis pergerakan buruh dan elemen luas ini bersifat jangka panjang," pungkasnya.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA