Hak interpelasi akan digunakan fraksi-fraksi di kubu Koalisi Merah Putih (KMP) untuk meminta kejelasan Presiden Joko Widodo atas kebijakannya menaikkan harga bahan bakar minya (BBM) subsidi.
"Jadi interplasi terpaksa kami lakukan untuk minta kejelasan pemerintah. gimana sih hitung-hitungannya soal BBM," ujar Wakil Bendahara Umum Golkar Bambang Soesatyo dalam konferensi pers di ruang fraksi Golkar, gedung DPR, Senayan, Jakarta (Senin, 24/11).
Dengan interpelasi, lanjut Bamsoet, sapaan anggota Komisi II DPR tersebut, akan diperoleh penjelasan detail mengenai besaran harga pokok BBM, besaran biaya distribusi, dan mengenai mafia migas dalam distribusi BBM. Apalagi di satu sisi, DPR punya hitung-hitungan tersendiri mengenai harga keekonomian BBM saat ini.
Tidak hanya itu, kebijakan menaikkan harga BBM subsidi juga dilakukan saat harga minyak dunia sedang dalam fase menurun.
"Kalau dihitung-hitung harga keekonomian BBM cuma Rp 6.500, kenapa pemerintah bilang rugi? Harusnya 'kan untung terus," tandasnya.[hta/rmol]
KOMENTAR ANDA