post image
KOMENTAR
Presiden Joko Widodo harus segera mencabut ucapannya yang akan menenggelamkan kapal-kapal Malaysia yang melakukan illegal fishing. Pernyataan Jokowi yang disampaikan ketika berkunjung ke Brisbane, Australia itu dinilai terlalu vulgar dan bar-barian.

"Seorang presiden haruslah bertutur yang santun dan sesuai dengan kaidah hukum karena pernyataan seorang presiden akan menjadi konsumsi publik, baik dalam maupun luar negeri," ujar Sekretaris Jenderal Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (HUMANIKA), Sya’roni, kepada Kantor Berita Politik Rakyat Merdeka Online.

Menurut dia, perkataan 'menenggelamkan' dan 'membakar', tidak pantas diucapkan oleh seorang presiden. Ucapan Jokowi yang sangat kasar itu bisa menyinggung perasaan negara sahabat. Khawatirnya, mereka membalas dengan tindakan serupa kepada nelayan-nelayan Indonesia.

"Presiden Jokowi juga harus bertindak sesuai hukum yang berlaku. Menenggelamkan kapal illegal fishing mencerminkan Jokowi tidak paham aturan hukum," paparnya.

Kapal asing yang melanggar di wilayah Indonesia, katanya, semestinya diproses sesuai aturan hukum. Jika terbukti melakukan pencurian ikan, maka perlu ditindak dengan hukuman berat yang setimpal.

Lebih lannjut dikatakan dia, daripada melakukan tindakan, pemerintah lebih baik melakukan pencegahan. Adanya illegal fishing membuktikan patroli laut masih bisa ditembus oleh kapal-kapal asing.

"Ke depan, perlu ditingkatkan intensitas patroli sehingga tidak ada lagi kapal asing yang bisa memasuki perairan Indonesia. Kalau perlu segera aktifkan drone sebagaimana janji Jokowi semasa kampanye.

Diketahui, berbicara di hadapan WNI di Brisbane, Australia baru-baru ini Jokowi meminta agar kapal-kapal Malaysia yang tertangkap tanpa izin dibakar dan dikaramkan. Sementara kalangan warganegara Malaysia di media sosial mengecam pernyataan Jokowi itu.

Dato A. Tamimi Siregar alias Tunku Raja Subung Pahu, misalnya, dalam halaman Facebook miliknya mengecam pernyataan Jokowi itu. Seraya meminta maaf kepada sahabat-sahabatnya dari Indonesia, Dato Tamimi mengatakan, "Memang dia (Jokowi) mula kurang ajar." [hta/rmol]


PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa