Guru agama adalah salah satu agen sosialisasi yang sangat memegang peranan penting terhadap penanaman nilai-nilai kerukunan antar umat beragama. Untuk itulah para guru agama diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berarti, guna memberikan pengajaran serta penanaman nilai-nilai persatuan di kalangan para siswa di sekolahnya masing-masing.
Hal itu disampaikan Asisten Kesejahteraan Masyarakat (Askesmas) Setdakot Medan, Erwin Lubis mewakili Walikota Medan, ketika membuka Dialog Guru Agama Kota Medan Tahun 2014 di Inna Dharma Deli Medan, Sabtu (22/11).
Institusi pendidikan kata Erwin, merupakan agen sosialisasi bagi anak-anak dalam menjalani proses kehidupannya. Disitulah ditanamkan berbagai macam nilai yang siap membentuk karakter anak-anak kelak. Salah satu nilai yang harus ditanamkan kepada anak-anak selaku generasi penerus bangsa yaitu nilai persatuan dan kesatuan sebagai sebuah bangsa yang besar.
Menurutnya, generasi muda harus faham bumi mana yang mereka pijak. Artinya sebagai insan yang lahir di negara yang memiliki banyak suku, agama dan kebudayaan ini, tentunya generasi muda haru memiliki rasa toleransi yang tinggi pula. Di samping itu terus membudayakan sikap saling menghormati dan menghargai diantara sesama.
“Nilai seperti inilah yang seharusnya kita tanamkan secara terus menerus, sehingga ke depannya Kota Medan khususnya memiliki keharmonisan yang indah. Tidak ada yang menyulut api konflik sehingga menjadi modal bagi kita sebagai kota yang plural akan semakin kuat serta mendukungh pembangunan di segala bidang,” kata Erwin.
Oleh karenanya melalui dialog ini, Erwin berharap agar seluruh peserta (guru agama) dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berarti terkait pengajaran serta penanaman nilai-nilai persatuan bagi para siswanya masing-masing. Usai dialog ini, Erwin juga minta seluruh materi yang diberikan narasumber dalam dialog ini dapat disosialisasikan kepada masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.
Sementara itu Ketua FKUB Kota Medan, Drs H Palit Muda Harahap menjelaskan, guru agama merupakan magnet kerukunan kehidupan beragama. Sebab, mereka memiliki daya tarik tersendiri untuk menyampaikan kepada para siswanya masing-masing tentang pentingnya kerukunan hidup beragama. “Tujuan doalog ini dilakukan karena kita ingin mengawal Kota Medan dengan kerukunan hidup beragama.Dengan demikian kota yang kita cintai ini tetap aman dan kondusif, serta hubungan diantara umat beragama semakin baik,” jelas Palit.
Dialog ini diselenggarakan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Medan. Even ini diikuti sekitar 150 orang guru agama dari semua agama yang diakui pemerintah. Sebagai nara sumber, panitia mengundang pembicara dari Polresta Medan, Kantor Kementrian Agama Kota Medan serta FKUB Kota Medan. [hta]
KOMENTAR ANDA