Menjadi kota Megapolitan bukan pekerjaan yang mudah. Salah satu syaratnya yakni infrastruktur jalan yang membaik. Kota Medan di gadang-gadangkan akan menjadi Kota Megapolitan. Namun predikat itu sulit terwujud jika masih banyak di temukan jalan yang rusak. Contohnya kondisi jalan di menteng VII Kecamanta Medan Denai. Kondisi jalan ini sangat berbahaya di lalui para pengguna jalan. Pasalnya lubang yang ada pada jalan sangat dalam, dan mengancam keselamatan pengendara.
"Tepat di daerah lubang jalan itu, kalau malam hari gelap bang. Lampu jalan ada tapi kondisinya mati. Kalau kami sudah hafal jalan mana yang rusak di kawasa itu. Bagaimana dengan orang luar yang jarang melintas, pasti akan ngerem mendadak dia kan," ungkap Agus warga komplek Pusat Industri Kecil yang tinggal di Jl.Menteng VII, Kamis (20/11/2014).
Tanggapan senada juga dilontarkan J.Sinaga warga Jl.Jermal. menurutnya, pembangunan infrastruktur jalan yang dilakukan Dinas Bina Marga hanya terpusat di seputar inti kota dan kawasan rumah pejabat. Padahal masih banyak kondisi jalan di Kota Medan yang perlu di perbaiki.
"Sewaktu jalan-jalan mengelilinvi Kota Medan bersama keluarga, aku lihat hanya jalan itu-itu saja yang di aspal. Padahal masih banyak jalan di kota ini yang perlu mendapat perhatian Pemko Medan. Sia-sia anggaran yang diserap dari uang rakyat kalau hanya untuk kenyamanan para petinggi. Mereka itu kita yang gaji loh!," ketusnya.
Pada berita sebelumnya, Komisi D DPRD Medan meminta Dinas Bina Marga untuk menjelaskan sejauh mana penyerapan dana APBD khusus Dinas Bina Marga dalam memperbaiki jalan yang rusak di Kota Medan, baik proyek pengerjaan pemerintah pusat maupun provinsi.
"Apa kompensasi yang di berikan pihak pelaksana proyek dari pemerintah pusat maupun provinsi. Karena kalau jalan yang rusak, warga Medan yang menjadi imbasnya," ungkap Ketua Komisi D DPRD Medan, Ahmad Arif saat melawat ke kantor Dinas Bina Marga di Jl.TB Simatupang kemarin.[rgu]
KOMENTAR ANDA