Penolakan demi penolakan terus disuarakan sejumlah elemen mahasiswa maupun organisasi massa dan buruh atas kebijakan kurang populer Jokowi yang menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kali ini puluhan massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Medan melakukan aksi penolakan di depan gedung DPRD Sumut di Jl.Sudirman Medan. Massa meminta Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang duduk di tingkat satu Sumatera Utara melakukan penekanan kepada pemerintah pusat mencabut kembali kebijakan menaikkan harga BBM. Aksi massa yang sempat menggoyang pagar gedung dewan ini sempat menjadi perhatian sejumlah pekerja baik yang ada di DPRD Sumut maupun para pedagang yang mengambil kesempatan berjualan di areal kerumunan.
Massa meminta agar anggota dewan keluar menyambut mereka dan mendengar aspirasi massa.
"Kami minta KIH keluar, sambut kami, sampaikan aspirasi kami ke Jokowi. Jangan sengsarakan rakyat," teriak pimpinan aksi Mustafa Habib yang berdiri di atas tembok pagar.
Setelah beberapa kali mengguncang pagar dan melempar air mineral cup kedalam halaman gedung DPRD Sumut, akhirnya perwakilan anggota dewan keluar menemui para pengunjukrasa. Astra Yuda Bangun dan Yantoni Purba dari Fraksi Gerindra dipaksa duduk di aspal bersama para pengunjukrasa. Dialog merekapun berisi pernyataan tegas dari kedua politisi Gerindra ini yang menyebutkan partainya menolak kenaikan harga BBM.
"Baik ditingkat pusat maupun di daerah, kami komitmen dengan sikap kami menolak kenaikan harga BBM. Apa yang adik-adik minta akan kami sampaikan ke pusat," ucap mereka.
Setelah menyampaikan aspirasinya, massa HMI Kota Medan membubarkan diri secara tertib. Namun akibat aksi mereka tersebut, antrian kendaraan di seputar Jl.Kapten Maulana Lubis menjadi tak ter-elak kan lagi, lantaran Polisi memblokir persimpangan Jl.Sudirman dengan tujuan, antara massa pengunjukrasa dengan para pengguna jalan yang merasa terganggu tidak terjadi pergesekan.[rgu]
KOMENTAR ANDA