Di saat negara jiran Malaysia berencana memanfaatkan melorotnya harga minyak dunia dengan menurunkan harga minyak domestik, di saat itu pula Presiden Jokowi memutuskan menaikkan harga BBM.
Sementara lapak-lapak yang tersedia bagi stasiun pengisian bahan bakar milik Malaysia, Petronas semakin ramai dan terus mengepung SPBU milik Pertamina.
"Perusahaan asing mempunyai daya saing lebih baik dari lokal (Pertamina). Dan ini ancaman buat eksistensi kita," ujar Direktur Sabang-Merauke Institute Abdullah Rasyid kepada MedanBagus.Com (Selasa, 18/11).
Menurut Bang Rasyid, harga BBM yang diberlakukan perusahaan asing seperti Petronas dan Shell sama dengan harga pasar. Artinya dalam waktu tak berapa lama, produk-produk asing segera tumpah dan membanjiri Indonesia.
Hal itu, lanjut Bang Rasyid menunjukkan gejala keberpihakan Pemerintah kepada perusahaan asing.
"Harga BBM mereka (Petronas) saat ini sama dengan harga pasaran milik Pertamina. Ini menunjukkan dugaan bahwa pemerintah berpihak kepada perusahaan asing yang sudah membanjiri Indonesia seperti Petronas dan Shell," pungkasnya.[hta]
KOMENTAR ANDA