Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, pemerintah menluncurkan Simpanan Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Indonesia Sehat Senin lalu (3/11). Peluncuran tersebut merupakan bagian dari uji coba pelaksanaan berbagai program yang dintetapkan dalam Perpres nomor 166 tahun 2014 tentang program percepatan penanggulangan kemiskinan.
Hal tersebut disampaikan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), saat menggelar konfrensi perss di Hotel Santika Diandra Medan, Selasa (18/11).
Spesialis Komunikasi dan Hubungan Luar TNP2K Regi Wahono menyebutkan, secara bertahap pemerintah akan membagikan kepada 15,5 juta keluarga kurang mampu di seluruh Indonesia. Dan Sumatera Utara akan mendapat jatah 742 ribu di tahap awal. Bantuan tersebut akan disalurkan dalam bentuk Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) mengantikan Kartu Perlindungan Sosial (KPS), Kartu HP (Sim Card) yang berisi uang elektronik yang digunakan untuk mengakses Simpanan Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
"Keseluruhan program tersebut merupakan era baru dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat kurang mampu, yaitu melalui kegiatan produktif berupa rekening simpanan, keberlanjutan pendidikan anak serta pemberian jaminan kesehatan yang lebih luas," jelas Regi.
Simpanan Keluarga Sejahtera sambung Regi, adalah bantuan tunai bagi keluarga kurang mampu yang diberikan dalam bentuk rwkening simpanan sebagai bagian dari strategi nasional keuangan inklusif. Pemberian bantuan ditujukan untuk mendorong akses terhadap sistem keuangan bagi seluruhblapisan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemerataan pendapatan serta menjaga stabilitas sistem keuangan. Pemberian simpanan merupakan perbaikan dari mekanisme pemberian bantuan tunai dalam bentuk Bantuan Langsung Masyarakat yang diberikan sebagai bagianbdari paket kompensasi akibat penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak pada tahun 2013 lalu.
"Melalui Layanan Keuangan Digital (LKD), masyarakat tidak lagi dibatasi oleh keberadaan bank atau ATM. Mereka bisa mengirim dana lewat telepon seluler mereka, dan mengambil uang tunai melalui agen yang ditunjuk oleh bank yang menyimpan dana mereka," sambung Regi, seraya menyebutkan memang layanan perbank-an belum sepenuhnya menjangkau seluruh lapisan masyarakat terutama di daerah dan pedesaan.
Untuk peluncuran awal di Provinsi Sumut, TNP2K memilih dua Kabupaten Kota yakni Kab.Karo dan Kota Madya Siantar. Alasan pemilihan tersebut di dasari karena, Kab.Karo korban bencana alam letusan Gunung Sinabung dan Kodya Siantar siap secara data, baik itu penerima BLSM, BPJS, BOS dan lainnya. Namun pihak TNP2K berjanji, akan kembali mewacanakan pemberian bantuan tersebut kepada Kabupaten Kota lainnya yang ada di Sumut pada tahun depan. [hta]
KOMENTAR ANDA