Momen kejatuhan harga minyak mentah dunia dimanfaatkan Pemerintah Malaysia untuk menurunkan harga BBM RON95.
Wakil Menteri Keuangan, Datuk Ahmad Maslan mengatakan ia akan mengemukakan rencana tersebut kepada pemerintah untuk menurunkan harga BBM RON95 jika harga minyak mentah dunia turun pada level 70-75 dolar AS atau 234-259 ringgit per barel.
"Saya mendapat informasi dari mereka yang memantau subsidi BBM ini, jika harga minyak pada level 70-75 dolar AS per barel, maka ia akan melewati tahap subsidi 2,30 ringgit per liter," katanya.
Menurut Datuk Ahmad Maslan, penurunan harga tersebut bisa dilakukan karena telah melewati kadar subsidi yang ditanggung pemerintah, katanya seperti dikutip berbagai media terbitan Kuala Lumpur, Senin.
Saat ini harga minyak mentah Brent mencapai 79,41 dolar AS per barel.
Dengan penurunan harga BBM RON95, lanjut Datuk Ahmad Maslan, diharapkan para pedagang bisa menurunkan harga barang. Pasalnya kenaikan BBM selalu dijadikan alasan pedagang untuk menaikkan harga.
Sementara itu, seperti yang dilansir Antaranews, pada 2 Oktober harga premium RON95 dan diesel dinaikkan 20 sen menjadi berturut-turut 2,30 ringgit (Rp8.500) dan 2,20 ringgit (Rp8.100) per liter, setelah pemerintah mengumumkan pengurangan subsidi BBM.
Sementara pada 27 Oktober, pemerintah merencanakan untuk memberikan subsidi BBM penuh kepada warga berpendapatan kurang dari 5 ribu ringgit per bulan berdasar skema rasionalisasi BBM mulai Juni 2015.
Sedangkan warga berpenghasilan sampai 10 ribu ringgit per bulan akan menikmati sebagian subsidi dan penghasilan di atas 10 ribu per bulan tidak layak menerima subsidi BBM. [hta]
KOMENTAR ANDA