Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, di Sumatera Utara, dinilai layak menjadi benchmark atau standar penilaian bagi KEK di seluruh Indonesia. Hal itu ditunjukkan dengan kunjungan tim KEK Bitung ke KEK Sei Mangkei untuk mempelajari berbagai langkah yang telah ditempuh pihak KEK Sei Mangkei hingga siap beroperasi pada akhir 2014 mendatang.
"Sangat wajar jika KEK Sei Mangkei menjadi benchmark bagi pelaksanaan KEK di seluruh Indonesia. Khususnya bagi pengembangan sektor industri yang juga akan dikembangkan di KEK Bitung," ujar Koordinator Kelompok Kerja (Pokja) KEK Bitung Charles Kepel, dalam siaran persnya, di Manado, Jumat (14/11/2014).
Charles menjelaskan, kunjungan ke KEK Sei Mangkei sebagai upaya pembelajaran yang dilakukan pihaknya untuk memelajari berbagai langkah dan upaya yang telah dilaksanakan Pelaksana KEK Sei Mangkei. Khususnya menjelang berlakunya operasional KEK Sei Mangkei pada akhir 2014. Seperti masalah ketersediaan infrastruktur, lahan, dan sumber daya manusia (SDM) yang akan mengoperasikan KEK Sei Mangkei.
Charles menambahkan, setiap KEK sebaiknya bisa saling belajar dari KEK yang telah ada. Utamanya dalam penyelesaian berbagai persoalan mendasar yang dihadapi setiap KEK.
"Dengan saling belajar, maka akan tercipta rasa saling berbagi antar KEK di seluruh Indonesia. Dampaknya akan sangat positif, sebab KEK yang baru akan belajar dari pengalaman KEK yang sudah ada, sehingga bisa mengurangi hal-hal yang tidak perlu ada dan mampu mengantisipasi berbagai kendala. Termasuk juga, akan memunculkan rasa saling perduli dan memperhatikan antar KEK di seluruh Indonesia," terang Charles.
Proses Belajar
Senada dengan itu, Sekretaris Dewan Kawasan KEK Provinsi Sulawesi Utara Jenny Karouw mengatakan, kunjungan pihaknya ke Sei Mangkei bertujuan untuk memelajari proses pelaksanaan yang dilakukan KEK Sei Mangkei selama ini. Termasuk belajar dari Dewan Kawasan dan Administrator KEK Sei Mangkei tentang berbagai proses administrasi yang telah dijalankan. Apalagi, lanjut Jenny, KEK Sei Mangkei berbasis industri pertama di Indonesia dan paling maju serta hampir siap beroperasi. Bahkan, di sekitarnya juga akan dikembangkan sebagai salah satu internasional hub port.
Harapannya, ucap Jenny, pihaknya mendapatkan sharing pengalaman tentang bagaimana pengembangan KEK, mulai dari perencanaan untuk memulai kegiatan tahap awal pengembangan, pembentukan kelembagaan KEK, seberapa besar peran dan kontribusi dukungan pemerintah provinsi untuk pengembangan KEK, serta komitmen pemda untuk keberhasilan KEK. Termasuk proses alih tanah HGU ke HPL, dan bagaimana membangun infrastruktur yang terintegrasi.
"Karena KEK Sei Mangkei sudah berjalan dan segera beroperasi, jadi kami ingin belajar tentang berbagai proses yang diperlukan. Sehingga sekembali ke daerah, kami bisa melakukan hal-hal yang diperlukan seperti Dewan Kawasan dan Administrator KEK Sei Mangkei lakukan. Intinya, kami ingin menjadikan Sei Mangkei sebagai benchmark bagi pelaksanaan KEK Bitung," ungkap Jenny.[rgu]
KOMENTAR ANDA