Membludaknya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bali setiap tahunnya menyebabkan Pemko Bali tidak mampu memberikan layanan yang terbaik kepada para wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Pasalnya, Kota Bali yang berpenduduk lebih kurang 4 juta jiwa ini harus berbagi fasilitas listrik dan air bersih kepada 7 juta wisatawan yang berkunjung ke kota itu setiap tahunnya. Hal ini dikatakan langsung anggota DPD-RI Komite III asal Bali DR Shri Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendratta Wedastera Putra Suyasa-III SE M Tru Msi, yang juga Presiden The Soekarna Centre Bali- Indonesia, saat berkunjung ke balai kota yang disambut Sekda Kota Medan Syaiful Bahri Lubis, Jumat (14/11/2014).Menurut Gusti Ngurah Arya, objek wisata yang ada di Kota Medan tidak kalah bagusnya dari Kota Bali. Salah satunya Istana Maimun, yang masih terjaga dengan baik dari duhulu hingga kini.
"Untuk itulah pada Februari tahun depan, kami akan membangun sekaligus meresmikan lembaga pusat kajian Hindu atau Hindu of centre north Sumatera yang merupakan cabang ke 20 di Kota Medan. Sehingga konsentrasi kunjungan wisatawan yang ingin melihat adat istiadat ini tidak terpusat di Bali. Disamping itu, juga bisa menjadi wadah perkumpulan intelektual masyarakat komunitas Hindu Bali maupun Hindu turunan India. Kami mohon izin kepada pihak Pemko Medan untuk membantu mensukseskan wacana ini," sebutnya.
Menyahuti wacana itu, Sekda Kota Medan Syaiful Bahri Lubis yang di dampingi Asisiten Pemerintah Umum Musadad, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Busral Manan menyambut baik rencana kerjasama bidang pariwisata yang ditawarkan. Dan berharap kerjasama ini mampu meningkatkan pertumbuhan wisata ke kota ini.
"Kota Medan wellcome terhadap berbagai kunjungan dan kegiatan yang dilaksanakan di kota ini. Karena Kota Medan merupakan salah satu kota MICE," ucap Syaiful.[rgu]
KOMENTAR ANDA