Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Keluarga Besar Universitas Sumtera Utara yang sudah menggelar aksi didepan depan kampusnya, Jalan Dr Mansyur selama empat jam, terus saja memancing aparat Kepolisian untuk bertindak represif, Kamis (13/11/2014) malam.
Satu unit mobil pengangkut BBM milik Pertamina BK 8682DG disandra para mahasiswa. Aksi penyanderaan mobil tangki yang dilakukan mahasiswa selama 10 menit itu dapat dihalau secara paksa oleh pihak kepolisian yang menjaga jalannya aksi unjukrasa.
Aksi massa yang beringas itu dilakukan sebagai penolakan terhadap pemerintahan Jokowi - JK yang akan menaikkan harga Bahan Bakar Minya (BBM).
Imanuel, salah seorang pengunjukrasa menolak kenaikan BBM.
"Kami mengatasnamakan Keluarga Besar Mahasiswa USU turun ke Jalan menyatakan sikap menolak kenaikan harga BBM yang telah diwacanakan presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-JK," teriaknya.
Ia juga menyatakan, bahwa wacana kenaikan didasari pada asumsi pemerintah yang merupakan pemborosan anggaran dengan memberikan susbsidi terlalu tinggi.
"Ini merupakan pemborosan anggaran dengan memberikan subsidi BBM terlalu tinggi dengan kisaran mencapai Rp 350 triliun. Maka dari itu, kami juga menuntut, cabut UU DIKTI/UKT, nasionalis aset vital negara, wujudkan landriform sejati, Tolak UU Pilkada, usut tuntas mafia migas dan kembalikan marwah parlemen sebagai wakil rakyat," katanya.
Hingga berita ini diturunkan, para pengunjukrasa masih melakukan aksi orasinya didepan kampus USU.[rgu]
KOMENTAR ANDA