Belasan mahasiswa USU yang melakukan aksi unjuk rasa menolak rencana kenaikan BBM menantang Kasat Lantas Polresta Medan, Kompol Budi Hendrawan bersama ajudannya untuk adu jotos. Aksi ini terjadi karena para mahasiswa keliru mengartikan kedatangan orang nomor satu di Satlantas Polresta Medan tersebut dilokasi aksi mereka di Jalan Dr Mansyur, Medan.
Para pengunjuk rasa mengira, kedatangan kasat tersebut untuk membubarkan aksi mereka. Padahal, Budi dan ajudannya datang untuk mengatur lalu lintas yang menjadi macet akibat aksi unjuk rasa mereka.
Beruntung sejumlah personil kepolisian yang sebelumnya sudah berada dilokasi melerai keduanya sehingga kontak fisik tidak sempat terjadi.
"Saya hanya melaksanakan tugas saya supaya masyarakat pengguna jalan tidak terganggu," kata Kompol Budi, Rabu (12/11/2014) sore.
Didalam aksinya, para mahasiswa menyatakan, kebijakan kenaikan harga BBM yang akan dilakukan pemerintahan presiden Jokowi - JK dinili tidak berpihak kepada rakyat.
"Pemerintah tidak pernah serius dalam menangani sistem pengelolaan migas di Indonesia, sehingga hanya 14 persen kilang minyak yang hanya dikuasai negara," ujar koordinator aksi Arif.
Untuk itu, mahasiswa meminta kepada pemerintah untuk mencabut UU Dikti, Nasionalisme asset vital negara, serta kembalikan marwah parlemen sebagai wakil rakyat.[rgu]
KOMENTAR ANDA