Pembangunan jalan menuju lokasi hunian tetap pengungsi Sinabung terus dilakukan. Dari 4 segmen jalan sepanjang 9,2 km di lahan relokasi sudah menunjukkan hasil. Demikian disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Pada segmen pertama, yaitu perbaikan jalan masuk yang sudah rusak sepanjang 2,7 km, saat ini sudah dilakukan hamparan sirtu dan dolomit sepanjang 350 m atau capaian 20%. Segmen kedua, yaitu perbaikan jalan tanah yang sudah ada 0,7 km sudah mencapai 30%. Segmen ketiga yaitu pembuatan jalan pada kawasan hutan sepanjang 3,8 km dilakukan pembentukan jalan lebar 12 meter dan pembersihan jalan mencapai 25%, sedangkan segmen keempat yaitu pembuatan jalan menuju huntap sepanjang 2 km masih dilakukan pembersihan dan pencabutan tonggak kayu. Penebangan pohon untuk pemukiman sudah mencapai 15 hektar. Diharapkan pada November ini perbaikan jalan 9,2 km untuk akses kendaraan dan pembangunan 50 unit rumah dapat diselesaikan. Sedangkan 320 unit rumah dan pembangunan jalan 9,2 km dalam kondisi baik dapat diselesaikan Desember 2014.
Biaya untuk membangun jalan 9,2 km diperlukan biaya Rp 23 milyar sedangkan pembangunan rumah pengungsi 370 unit dengan biaya per unit Rp 59,4 juta diperlukan biaya Rp 21,98 milyar sehingga total Ro 44,98 milyar. Dana ini bersumber dari dana siap pakai BNPB. Anggaran ini belum termasuk untuk pembangunan fasum, fasos, dan lahan pertanian bagi 370 KK yang direlokasi. Sesuai arahan Presiden Jokowi penanggung jawab pelaksanaan relokasi ini adalah Bupati Karo.
Sementara itu, aktivitas Gunung Sinabung masih tetap tinggi. Status Siaga (level III). Pada Rabu (12-11-2014) terjadi 76 kali guguran dan telah terjadi awan panas guguran dari puncak dengan jarak luncur sejauh 3.500 meter ke arah Selatan. Tinggi kolom 1.500 meter.
Jumlah pengungsi 2.986 jiwa (956 KK) di 10 titik pengungsian. Pengungsi berasal dari Desa Kuta Tengah, Desa Sukanalu, dan Desa Sigarang-Garang.[rgu]
KOMENTAR ANDA