Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di Banyumas, Jawa Tengah mewaspadai aksi borong para penimbun BBM yang berpotensi terjadi jelang kenaikan harga BBM bersubsidi.
Petugas SPBU Wangon Kabupaten Banyumas, Rudiyanto mengatakan salah satu cara yang dilakukan adalah dengan selalu mengecek surat izin pengecer (pengantar pembelian) yang ditandatangani Camat setempat.
"Setiap pengecer memiliki semacam surat izin yang ditandatangani camat. Nanti akan kelihatan berapa kali yang bersangkutan membeli," jelasnya, Minggu (9/11).
Tiap pengecer, kata Rudi, memiliki izin untuk membeli di SPU area tertentu. Jika pengecer tersebut membeli di luar area yang tertera, maka petugas SPBU bakal menanyakan alasan pembelian di luar area itu.
"Kalau tidak logis maka akan ditolak," katanya.
Diakui Rudi, semenjak diumumkan akan naik pembelian BBM bersubsidi meningkat cukup signifikan. Kisarannya 10 hingga 15 persen. Namun kenaikan ini dinilai masih wajar.
Ia juga menepis isu kelangkaan BBM bersubsidi di SPBU daerah lain seperti diberitakan media. Menurut dia hingga hari ini suplai BBM bersubsidi untuk wilayah Banyumas masih lancar.
"Kalau di sini ada kenaikan jumlah pembeilan tapi tidak terlalu besar," tuturnya.[hta/rmol]
KOMENTAR ANDA