Pin emas yang diberikan oleh Pemko Medan kepada seluruh anggota DPRD Kota Medan dengan status pinjam pakai serta wajib dikembalikan setelah berakhirnya masa bakti mereka, memunculkan beberapa kekhawatiran. Mereka mengaku takut jika pin tersebut hilang saat digunakan saat bertugas.
Wakil Ketua sementara DPRD Medan dari Golkar Iswanda Nanda Ramli mengatakan, ia bahkan sampai menduplikatkan pin yang baru diterimanya tersebut. Sehingga, sehari-harinya pin emas yang asli bisa disimpan dan hanya dipakai pada saat acara-acara tertentu saja.
"Karena kalau sampai hilang kan lumayan juga harga untuk menggantinya," katanya, Jum'at (7/11/2014).
Nanda menyebutkan, sebagai wakil rakyat mereka tidak memandang pin tersebut sebagai keharusan apalagi harus terbuat dari emas. Menurutnya, pin tersebut harus lebih dilihat dari sisi kegunaannya yakni untuk menandakan identitas mereka sebagai wakil rakyat sekaligus tempat menyampaikan aspirasi bagi masyarakat.
"Kalaupun hanya ukiran tembaga yang diberikan kepada saya, tidak ada masalah. Yang terpenting ada identitas diri. Saya rasa anggota dewan yang lain sependapat dengan saya," ungkapnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA