Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Medan, Herri Zulkarnain menilai, masyarakat di Kota Medan akan mengalami stres yang berkepanjangan. Tingkat ke stresan itu dapat terlihat dari kondisi infrastruktur yang ada baik jalan maupun drainase di kota terbesar ke tiga ini. Untuk drainase, kata Herri, baik itu proyek rehabilitasi maupun normalisasi sering kali dilakukan oleh Pemko Medan di saat musim hujan. Padahal anggaran pembangunan itu sendiri pada APBD Kota Medan sudah disahkan jauh sebelum tahun anggaran berjalan.
Herri khawatir, kualitas proyek pembangunan drainase itu tidak akan bertahan lama, sebab pengerjaannya dilaksanakan saat musim penghujan.
"Apa Pemko Medan tidak berpikir, kenapa membangun drainase saat musim penghujan. Apa biar tampak kalau Pemko Medan mengerjakan proyek itu. Kalau menyemen saat musim hujan, sama saja tidak ada artinya karena kualitasnya tidak bagus," jelasnya Senin (3/11/2014).
Herri menilai, proyek pembangunan drainase seperti menjadi proyek tahunan yang tidak kunjung selesai. Sebab drainase yang dikerjakan merupakan pekerjaan sebelumnya yang tidak berkualitas. Selain itu, sebut Herri, tanah atau lumpur hasil pengorekan drainase dibiarkan terlalu lama di badan jalan, sehingga selain menimbulkan kemacetan juga menimbulkan becek saat musim penghujan.
"Kita sudah telusuri kenapa hasil korekan itu terlalu lama diangkut, karena pihak Dinas Bina Marga menunggu pembeli untuk mengangkutnya. Disini Dinas Bina Marga dapat dua nokang," sambungnya.
Disisi lain, proyek penggalian pipa limbah di sejumlah jalanan di Kota Medan yang tidak kunjung selesai. Apalagi kondisi infrastruktur jalan tidak dalam kondisi seperti semula pasca proyek selesai dikerjakan.
"Bagaimana masyarakat tidak stres. Bayangkan, jalanan macet dan becek. Belum lagi mati lampu dan pohon tumbang," pungkasnya.
Herri mengharapkan, Pemko Medan melalui SKPD terkait harus benar-benar membuat perencanaan matang dan terukur dalam menetapkan suatu program pembangunan, sehingga program tersebut benar-benar tepat guna dan berhasil guna.[rgu]
KOMENTAR ANDA