Kenaikan harga tarif tenaga listrik dan gas elpiji tabung 12 kilogram ikut menyumbangkan naiknya laju inflasi pada bulan Oktober ini yang tercatat 0,47 persen.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin, Senin (3/11).
"Kenaikan tarif listrik dan harga elpiji membawa inflasi pada Oktober diikuti juga tarif angkutan udara," katanya seperti yang dilansir Antaranews.
Menurut Suryamin, laju inflasi Oktober 2014 yang tercatat hingga 0,47 persen adalah tingkat inflasi relatif tinggi dalam lima tahun terakhir yang rata-rata hanya dalam kisaran di bawah 0,2 persen.
"Bahkan pada Oktober 2011 tercatat deflasi sebesar 0,12 persen, pada Oktober 2012 tercatat inflasi 0,16 persen dan pada Oktober 2013 hanya mencapai 0,09 persen," katanya.
Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, menurut Suryamin, adalah komponen penyumbang inflasi tinggi pada Oktober 2014 yakni mencapai 1,04 persen diikuti kelompok kesehatan 0,6 persen.
Sedangkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau juga menyumbang inflasi sebesar 0,43 persen, diikuti kelompok bahan makanan 0,25 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,23 persen.
Selain itu, kelompok sandang ikut menyumbang inflasi pada Oktober yaitu 0,21 persen serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,16 persen.
Dengan demikian, laju inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2014 telah mencapai 4,19 persen dan inflasi secara tahunan (yoy) 4,83 persen. [hta]
KOMENTAR ANDA