Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi menyebutkan, pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) menjadi salah satu solusi untuk Pemerintah Provinsi Sumut keluar dari permasalahan krisis listrik yang terjadi beberapa tahun belakangan. Menurut Erry, daya listrik yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan dunia industri.
"Kebutuhan energi listrik di Sumut saat ini mencapai 1650 Megawatt perhari. Sementara PT PLN hanya mampu menyuplai lebih kurang 1500 Megawatt perhari. Artinya, Sumatera Utara mengalami devisit energi listrik sebesar 150 megawatt perhari," jelasnya saat membuka workshop pembiayaan PLMTH yang berlangsung di Ballroom Hotel Santika Premiere Dyandra, Jl. Maulana Lubis Medan.
Erry menambahkan, penyelesaian persoalan listrik tidak sekadar memenuhi kebutuhan energy listrik saat ini, tetapi juga harus mempertimbangkan kebutuhan listrik di masa mendatang. Pengembangan PLTMH dengan merangkul berbagai pihak, termasuk swasta, menjadi salah satu solusi keluar dari persoalan kelistrikan di Sumut, karena APBD Sumut sangat terbatas.
"Kebutuhan listrik di Sumut terus bertambah sekitar 7 sampai dengan 10 persen pertahun. Jika daya yang disiapkan hanya untuk kebutuhan saat ini, persoalan listrik di Sumut tetap menjadi masalah di masa mendatang. Disamping itu, Sumut kaya akan sumber energi terbarukan. Sumber pembangkit listrik tenaga air misalnya, berpotensi memberikan sekitar 8 ribu Megawatt. Belum lagi sumber energy lainnya yang belum dimaksimalkan penggunaannya. Saya yakin, PLTMH akan menjadi salah satu solusi alternatif yang ramah lingkungan," pungkasnya.
Sementara Kepala Pusat Investasi Pemerintah Sekretariat Jenderal Pusat Investasi Pemerintah Kementerian Keuangan RI, Soritaon Siregar mengatakan, workshop pembiayaan PLTMH menjadi bagian dari langkah promosi dan upaya inisiasi proyek PLTMH. Selain itu, workshop dimaksudkan memperkenalkan lembaga pempiayaan PIP sebagai agen pemerintah dalam pembiayaan energi terbarukan terutama PLTMH.[rgu]
KOMENTAR ANDA