Bagaimana mungkin disebut berdikari dan berdaulat dalam bidang ekonomi bila harga bahan bakar minyak (BBM) besubsidi berdasarkan mekanisme pasar dunia.
Demikian disampaikan Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu, FX. Arief Poyuono, Minggu (2/10).
"Rencana pemerintahan Jokowi yang akan menaikan harga BBM bersubsidi merupakan penghianatan terhadap program Trisakti yang pertama dilakukan sendiri oleh Jokowi-JK," kata Arief Poyuono.
Arief mengingatkan, bila harga BBM bersubsidi dinaikan maka sektor UKM akan paling menderita karena dipastikan produk yang dihasilkan tidak akan mampu bersaing dengan produk UKM yang dihasilkan oleh negara lainya baik dari sisi harga maupun mutu. Apalagi UKM nasional yang berorientasi ekspor dipastikan akan memble bersaing .
Arief mencontohkan, sektor UKM kerajinan barang-barang dari kulit makanan dan minuman dipastikan akan banyak yang tutup akibat biaya tranportasi angkutan serta bahan baku yang naik tinggi akibat harga BBM subsidi yang naik.
"Apalagi sektor UKM yang memporoduksi mebel dipastikan akan hancur. Coba tanyakan pada Jokowi sendiri apa akibatnya jika BBM subsidi naik dan apa yang terjadi dengan industri mebel," demikian Arief. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA