Penutupan akses ibadah di Mesjid Al Aqsa oleh Israel menuai kekecewaan warga setempat yang hendak beribadah,
Salah satunya Mohammed Obeidat yang kerap beribadah di Masjidil Aqsa. Ia menggambarkan pembatasa Israel ini sebagai langkah yang tidak adil dan akan memicu konflik antar umat.
"Tidak ada negara di dunia yang mencegah ibadah di masjid, kecuali Israel. Mereka ingin mengontrol masjid kami. Orang-orang tidak akan tinggal diam dengan keadaan ini," kecamnya seperti dilansir Israel Radio, Sabtu (1/11).
Menteri Keamanan Publik Israel Yitzhak Aharonovitch menjabarkan alasan mengapa pihaknya menutup situs suci Mesjid Al Aqsa .
"Kami mengambil langkah ini untuk mencegah kerusuhan. Dan hari ini, kita sudah memperbolehkan Mesjid Al Aqsa dibuka untuk sholat Jumat," akunya, meski fakta di lapangang hanya orang yang berusia 50 tahun ke atas saja yang boleh masuk tempat suci pertama umat Islam itu.
Lebih lanjut, Aharonovitch mengaku khawatir jika situs suci Yahudi, yang terletak satu kawasan di lokasi yang sama, akan rusak akibat bentrokan yang sempat meletus beberapa hari lalu.
"Aku tidak akan membiarkan Temple Mount rusak," ujarnya.[hta/rmol]
KOMENTAR ANDA