Ketua Umum Dewan Pengurus Serikat Pekerja Jurnal Nasional (SP Jurnas) Friederich Batari meminta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku penggagas dan pendiri Harian Jurnal Nasional untuk mencari solusi penyelamatan Jurnas yang akan ditutup mulai 1 November 2014.
"Karyawan PT Media Nusa Pradana (Penerbit Harian Jurnal Nasional) berharap kepada pak SBY selaku penggagas dan pendiri Harian Jurnal Nasional untuk mengambil langkah penyelamatan Harian Jurnas termasuk nasib para karyawan/wartawan," kata Ketua Umum Dewan Pengurus Serikat Pekerja Jurnal Nasional (SP Jurnas), Friederich Batari dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis malam.
Menurut Friederich, seruan SP Jurnas itu didasarkan pada pengumuman sepihak manajemen yang dimuat di Harian Jurnas, edisi Senin (27/10), bahwa Harian Jurnas akan beralih sepenuhnya menjadi online Jurnas.com terhitung sejak 1 November 2014.
Artinya, Koran Harian Jurnal Nasional tidak akan lagi menemui pembaca. Padahal, Koran ini, lanjut Friederich, menjadi salah satu media massa yang selalu dibaca SBY saat menjabat Presiden RI.
Lebih lanjut, Friederich menjelaskan, SP Jurnas telah memfasilitasi pertemuan karyawan PT Media Nusa Pradana/wartawan Harian Jurnal Nasional dengan Direktur PT Media Nusa Pradana (MNP), Rommy Fibri.
Dalam pertemuan tersebut, menurut Friederich, Rommy Fibri tetap bersikukuh untuk menutup Harian Jurnal Nasional dan beralih sepenuhnya ke online Jurnas.com.
Pada kesempatan itu, menurut Friederich, Direktur PT MNP mengingatkan agar tidak karyawan yang dikorbankan alias tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dalam kesempatan itu, Friederich menyampaikan kepada Direktur PT MNP bahwa Serikat Pekerja Jurnal Nasional akan segera membentuk tim untuk mengaudit keuangan perusahaan PT MNP.
"Berdasarkan usulan SP Jurnas, pak Rommy Fibri selaku Direktur PT Media Nusa Pradana sangat mendukung. Pak Rommy menyatakan tidak akan menghalangi dan justru memfasilitasi SP Jurnas dalam melakukan audit," kata Friederich.[rgu/ant]
KOMENTAR ANDA