Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ahmad Basarah menjelaskan alasan dibalik pengajuan pimpinan DPR tandingan versi koalisi Indonesia Hebat (KIH).
"Kami hanya diberi lima posisi pimpinan dari total semuanya, karena itu kami merasa keberadaan kami di DPR tidak mendapatkan tempat yang baik, terhormat, dan tidak sesuai dengan mandat rakyat," sebutnya di gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Kamis (30/10).
Ia bersikeras, penyusunan nama-nama pimpinan dewan haruslah berdasarkan musyawarah mufakat dan bukan melalui voting.
"Dengan terpaksa kami ambil langkah politik ini yang mengharuskan pengambilan keputusan diambil dengan jalan musyawarah," sambungnya.
Demi memfasilitasi aspirasi tersebut, KIH yang dimotori PDI Perjuangan membentuk pimpinan DPR versinya sendiri.
"Kita harapkan langkah politik ini bisa jadi sarana agar KMP bisa menarik kembali dirinya dengan posisi kami yaitu di tengah-tengah, dan mau bermusyawarah. Tidak tunduk pada otoriterisasi voting," tandasnya. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA