Kepala Bagian Pengawasan Transaksi Efek 1, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Junaidi mengatakan berinvestasi di Pasar Modal atau Bursa Efek, sebaiknya tidak dilakukan dengan mengalokasikan belanja kebutuhan harian keluarga. Hal ini disampaikannya dalam Edukasi Wartawan Medan, di Hotel Santika Premiere Dyandra, Medan.
"Kalau investasi dengan menggunakan uang belanja harian, perekonomian keluarga bisa terganggu," katanya, Kamis (30/10/2014).
Junaidi mengatakan, investasi di pasar modal tetap harus menggunakan logika kebutuhan. Dimana kebutuhan primer dan sekunder harus tetap menjadi yang terutama didalam keluarga. Dengan kata lain, investasi akan lebih baik dilakukan setelah kondisi perekonomian membaik ditandai dengan terpenuhina kedua kebutuhan tersebut.
"Ini menjadi salah satu tantangan bagi pemerintah jika ingin meningkatkan gairan investasi ditengah masyarakat," ungkapnya.
Junaidi menyebutkan, selain kendala dari kondisi perekonomian masyarakat, tingkat pendidikan dan literasi tentang pasar modal menjadi kendala lain dalam meningkatkan gairah masyarakat di pasar modal.
"Hal ini bisa dilihat dimana hampir 70 persen investor di Indonesia berada di Jawa, kemudian di Sumatera. Sementara di Indonesia bagian timur itu relatif lebih kecil," ungkapnya.
Otoritas Jasa Keuangan menggelar edukasi bagi kalangan jurnalis seputar kewenangan pengawasan OJK terhadap seluruh lembaga keuangan, baik perbankan maupun lembaga keuangan non bank, termasuk penyelesaian sengketa yang terjadi seputar hal tersebut.[rgu]
KOMENTAR ANDA