Kunjungan Presiden Jokowi ke Kabupaten Karo untuk menyambangi pengungsi erupsi Gunung Sinabung mendapat sambutan dari kelompok yang menuntut pembagian jatah menteri dalam Kabinet Kerja.
Sebuah mobil yang tak diketahui pengendara dan pemiliknya terlihat berkonvoi dari Tugu Bambu Runcing Kabanjahe ke arah Simpang Tiga Masjid sebelum akhirnya sempat berhenti di Jalan Kota, Kabanjahe, Rabu (29/10).
Menurut Brandy Karo Sekali, mobil Avanza berwana silver itu mengusung sebuah spanduk yang bertuliskan "Horas Jokowi Bangso Batak Menantimu Jangan Lupakan".
"Di saat warga Karo sedang bahagia dikunjungi Presiden Jokowi. Apalagi ini di awal-awal pemerintahannya. Tapi muncul spanduk-spanduk itu. Ini sungguh mengecewakan. Apalagi, spanduk itu ditulis dengan istilah-istilah yang bukan menggunakan bahasa Karo," ujar dia kepada MedanBagus.com.
Dikatakan Brandy, dari insiden itu tampak ada pencurian momen dari kelompok yang seakan menagih janji pada Jokowi dan mencoba mengaitkannya dengan suku Karo.
"Jelas sekali ada penunggangan momen dalam insiden ini. Ada kelompok yang mencoba mengaitkan Karo dengan ketidakpuasan suku Batak yang belakangan ini terdengar kencang terkait ketiadaan wakilnya di Kabinet Jokowi," ujar Brandy sambil menjelaskan bahwa istilah-istilah "horas" dan "lae" bukan milik suku Karo.
Diketahui, sepanjang perjalanan menuju Kabupaten Karo, sejumlah spanduk yang bertuliskan "tagihan janji kepada Jokowi" juga terlihat di beberapa titik.
Spanduk-spanduk liar itu berisikan tulisan seperti "Lae Jokowi Rombak Kabinet atau Lae Turun". Hingga kini belum diketahui kelompok mana yang menggelar spanduk-spanduk itu. [hta]
KOMENTAR ANDA