
"Itu sangat keterlaluan, anak sekolah jadi korban pungli para preman. Mau jadi apa generasi penerus kita nanti kalau mereka sudah mengalami pungli sejak dini," sebut Nanda seraya mengutuk aksi para preman tersebut.
Untuk itu, kata Nanda, Kapolresta Medan harus segera turun tangan dan bertindak cepat serta mencari persoalan sebenarnya. Diharapkannya pihak kepolisian supaya berkordinasi dengan pihak sekolah serta tokoh masyarakat dan tokoh pemuda setempat.
"Pada prinsipnya DPRD sangat mendukung pihak Kepolisian memberantas premanisme. Apalagi kejadian tersebut di lingkungan sekolah yang pasti menggangu peningkatan mutu pendidikan di kota Medan. Kita berharap suasana di sekolah dan lingkungan sekolah dapat kondusif sehingga proses belajar mengajar tidak terganggu," pungkasnya.
Untuk diketahui, sejumlah siswa SMA Negeri 21 Medan kerap menjadi sasaran pemerasan oleh sekelompok pemuda di lingkungan sekolah. Kejadian tersebut sudah lama berlangsung sehingga para siswa menjadi resah. Bahkan para guru yang mengajar disana merasa tidak nyaman karena siswanya sering melapor namun tidak bisa berbuat banyak.[rgu]
KOMENTAR ANDA