PT Pindad (Persero) berhasil melahirkan purwarupa atau prototype panser generasi terbaru dari hasil pengembangan Anoa 6X6. Perusahaan itu berencana meluncurkan panser amphibi untuk pasukan kavaleri dan infanteri awal November 2014.
Kelebihan panser ini, selain bisa beroperasi di darat juga bisa berjalan di atas air. Produk ini sebagai panser amphibi pertama buatan dalam negeri, khususnya di pabrik Pindad di Bandung, Jawa Barat.
"Amphibi jelas kemampuan masih speed 1-2 gelombang laut. Artinya, baru cocok untuk kavaleri dan infanteri di daerah perbatasan yang ada sungainya," kata Direktur Produk Manufaktur Pindad Tri Hardjono.
Tri menjelaskan, panser Anoa versi amphibi dikembangkan melalui kerja sama dengan Italia. Panser varian baru ini mampu membawa 10 personel dan 2 pengemudi.
Selain versi amphibi, Pindad akan meluncurkan panser Anoa versi canon, yaitu panser Anoa dilengkapi oleh senjata canon 90 mm (milimeter). Teknologi Anoa canon ini mengadopsi teknologi panser Tarantula buatan Korea Selatan (Korsel), sedangkan teknologi persenjataan atau canon menggandeng Belgia.
Anoa versi canon mampu membawa 3 orang personil. Kemampuan manuver atau gerakan Anoa versi terbaru lebih gesit daripada versi lama.
Rencananya, Anoa versi canon dan amphibi dipamerkan ke publik 5-9 November 2014 saat pagelaran Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Kepala Humas Pindad Sena Maulana menambahkan, rencananya panser varian terbaru tersebut akan diberi nama oleh Presiden Jokowi.
Ia mengungkapkan, harga per unit panser tipe canon rencananya dipatok Rp 25 miliar hingga Rp 30 miliar per unit. Sedangkan varian amphibi dijual lebih murah.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA