Sidang kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Syekh Ahmad Arifin, yang digelar di PN Medan, Jalan Pengadilan, Medan, Kamis (23/10/2014) diwarnai kericuhan. Kericuhan ini dipicu protes dari sejumlah pengunjung yang menyimpan kemarahan terhadap terdakwa, sehingga memicu emosi dari kubu pendukung Syekh.
Kericuhan ini tidak hanya terjadi di ruang sidang yang beragendakan pembelaan terdakwa tersebut. Namun, antara kedua kelompok kembali nyaris terlibat baku hantam saat para pendukung Syekh Ahmad Arifin hendak meninggalkan gedung PN.
Syekh Ahmad Arifin duduk sebagai terdakwa karena dituding melakukan penistaan agama pada aktifitas pengajian Ihya Ulumuddin yang berafilias dengan tarekat Sammaniyah di Jalan Karya Bakti Medan. Pada sidang sebelumnya, terdakwa yang merupakan guru besar pengajian tersebut didakwa melanggar pasal 156 KUHP karena dituding mengajarkan hal yang menghalalkan nikah mut'ah yang dilakukan tanpa wali dan saksi serta ajaran yang mewajibkan seluruh jamaah menyerahkan zakat kepada pimpinan pengajian ini.
Usai membacakan pembelaannya, sidang ini ditunda dan dilanjutkan minggu depan.[rgu]
KOMENTAR ANDA