Anggota Fraksi Gerindra DPRD Medan Waginto menilai, kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mengalami penurunan. Pasalnya banyak pimpinan SKPD yang tidak faham program kerja mereka sendiri. Contohnya di Dinas Pertamanan. SKPD ini hanya sibuk memperbaiki taman pulau jalan yang disinyalir berbau proyek. Padahal ada masalah penting yang harus menjadi perhatian khusus institusi ini, semisal apa yang menyebabkan banyaknya pohon tumbang dan menelan korban warga pengguna jalan.
Selain dinas pertamanan, hal yang sama juga terjadi di Dinas Perindustrian dan Perdagangan dimanna hingga kini belum juga menampilkan sejumlah harga kebutuhan bahan pokok pada videotron yang anggarannya mencapai milliaran rupiah per unitnya. Kemudian Dinas Pendidikan dimana tidak adanya mata pelajaran agama Islam dan Komputer di SMU Negeri 3, seolah-olah penempatan Kepala Dinas Pendidikan berdasarkan unsur kedekatan dengan Walikota Medan, bukan karena berkompten di bidangnya.
Menurut Waginto semua itu hanya terletak pada masalah kemauan pimpinan SKPD tersebut untuk bekerja lebih baik. Selama ini pimpinan SKPD sering mengukuti Walikota blusukan, tetapi hanya sebatas untuk menyenangi sang pimpinan.
"Padahal dari blusukan itu, mereka (pimpinan SKPD) bisa menyerap langsung aspirasi warga. Istilahnya jemput bola. Atau berfikir untuk menciptakan terobosan baru di intansinya dan kemudian diajukan kepada pimpinan. Jadi pimpinan hanya tinggal menyetujuinya saja, kan bisa. Selama ini tidak, semua Asal Bapak Senang (ABS), ya seperti ini ajalah Kota Medan kita ini," ungkapnya kepada medanbagus.com, Selasa (21/10/2014).
Menanggapi pernyataan itu, Kabag Humas Sekretaritan Daerah Kota Medan Budi Hariyono mengungkapkan, secara global tidak ada kinerja SKPD yang menurun. Semua tetap bekerja seperti biasanya. Bahkan sejumlah program tetap berjalan.
"Tidak ada yang menurun atau berubah. Semua program tetap berjalan. Namun, kalau masalah tekhnis, kembali ke masing-masing SKPD nya," jelasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA